...Indonesia akan menguasai dunia dengan produk olahan rumput laut...
.

Rabu, 02 Juli 2014

Formulasi Jelly Drink Berbasis Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dan Spirulina platensis

Formulasi Jelly Drink Berbasis Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dan Spirulina platensis

Masluha, Dita

Abstract:
 
Upaya peningkatan kesejahteraan penduduk di negara berkembang mendorong terjadinya perubahan gaya hidup yakni aktivitas fisik yang rendah dan perubahan pola makan yakni asupan tinggi energi namun rendah serat. Rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan kandungan serat pangan, mineral dan komponen lainnya dapat dikembangkan menjadi produk yang digemari masyarakat seperti jelly drink. 
 
Jelly drink yang ada dipasaran umumnya menggunakan karagenan sebagai pembentuk gel, pemanis, pewarna, pengawet dan perasa sintetik serta kandungan gizi yang rendah sehingga perlu pengembangan produk sebagai contoh pemanfaatan rumput laut dan Spirulina untuk meningkatkan nilai gizinya. Rumput laut tidak hanya berfungsi sebagai pembentuk gel tetapi juga menambah kandungan gizi produk seperti mineral, vitamin dan komponen bioaktif. 
 
Spirulina yang memiliki kadar protein tinggi, asam lemak tidak jenuh, pigmen alami fikosianin dan klorofil yang menjadikan jelly drink lebih sehat untuk dikonsumsi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan formula jelly drink berbasis Eucheuma cottonii dan Spirulina platensis yang dapat diterima oleh konsumen dan membandingkan karakteristik jelly drink Spirulina komersial dan Spirulina hasil kultur. 
 
Tahapan penelitian yang dilakukan antara lain formulasi minuman fungsional dengan perlakuan Spirulina komersial (0,2%: 0,4% dan 0,6%), kultivasi Spirulina platensis dan pembuatan jelly drink dengan penambahan Spirulina hasil kultur. Formula terpilih didapatkan dari uji kepentingan (Bayes) dengan parameter hedonik, kadar protein dan aktivitas antioksidan, selanjutnya dibandingkan dengan minuman fungsional yang ditambah Spirulina kultur pada konsentrasi yang sama. 
 
Analisis yang diperbandingkan diantaranya uji hedonik, uji proksimat, serat pangan dan aktivitas antioksidan serta dilakukan perhitungan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap satu faktor, sedangkan data uji hedonik diolah menggunakan metode Kruskal Wallis. Perbedaan konsentrasi Spirulina komersial memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap aroma jelly drink dan juga kadar protein namun tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap aktivitas antioksidan. 
 
Uji kepentingan (Bayes) menghasilkan jelly drink Spirulina komersial 0,4% sebagai produk terpilih dengan nilai kesukaan agak suka, kadar protein 2,242% (bk) dan aktivitas antioksidan (IC50) 4818,5 ppm. Jenis Spirulina tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap tingkat kesukaan penelis. 
 
Karakteristik kimia jelly drink Spirulina 0,4% komersial dan kultur yang dihitung dengan basis kering berturut-turut: kadar abu 4,22% dan 5,96%, kadar protein 2,20% dan 0,78%, kadar lemak 0,15% dan 0,45%, kadar karbohidrat 70,04% dan 70,92%, kadar serat pangan total 23,38% dan 21,89% serta aktivitas antioksidan (IC50) 4818,5 ppm dan 4899,23 ppm. Jelly drink 
 
Spirulina kultur dan komersil dengan serving size 200 ml dapat menyumbangkan energi sebesar 92 kkal dan 79 kkal
 
Sumber :  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar