Rumput Laut RI Diminati Dunia
Foto: Dok.KBRI Kopenhagen
Kopenhagen - Di tengah kegiatan International Seaweed Symposium (ISS) yang sedang berlangsung di kota Kopenhagen Denmark, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengundang sejumlah pengusaha dunia khususnya dalam bidang industri rumput lain untuk menghadiri forum bisnis tentang, update on the Indonesian Seaweed Industry Forum bisnis ini diikuti oleh sekitar 50 pelaku usaha, praktisi dan akademisi dari sejumlah negara antara lain Amerika Serikat, India, Tiongkok, Jepang, Denmark, dan pengusaha lainnya.
Duta Besar RI untuk Denmark, Muhammad Ibnu Said menyampaikan, pentingnya peningkatan industri rumput laut dan mengharapkan agar para pengusaha dapat memanfaatkan potensi rumput laut Indonesia yang begitu besar.
Rumpat laut tidak hanya sebagai sumber pendapatan bagi petani melainkan pula dapat mengentaskan kemiskinan terutama bagi para petani di sepanjang garis pantai Indonesia.
Sementara itu, konsultan dan pengamat rumput laut asal Denmark Hans Porse menyampaikan, perkembangan signifikan dari industri rumput laut yang dihasilkan Indonesia. Saat ini, sebanyak 58% produksi carrageenan dan 38% agar.
Hans juga menambahkan, dari hasil produksi yang dihasilkan Indonesia memiliki keunggulan dan mampu bersaing di pasar global.
Mengakhiri tanggapannya, Hans menyampaikan, pasar domestik Indonesia mampu bersaing di pasar global, dan banyak importir melihat Indonesia sebagai penghasil rumput laut terbesar di dunia.
Sementara itu, Dr Maman dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menjelaskan peran pemerintah di bidang industri rumput laut.
Dalam sesi diskusi, Hans juga menyampaikan beberapa poin secara realistis tentang produksi rumput laut Indonesia antara lain, peningkatan ekspor rumput laut Indonesia sebanyak mungkin serta peningkatan skill.
Indonesia saat ini merupakan pengekspor rumput laut terbesar di dunia, dan mendapat perhatian dunia.
(drk/feb)
Duta Besar RI untuk Denmark, Muhammad Ibnu Said menyampaikan, pentingnya peningkatan industri rumput laut dan mengharapkan agar para pengusaha dapat memanfaatkan potensi rumput laut Indonesia yang begitu besar.
Rumpat laut tidak hanya sebagai sumber pendapatan bagi petani melainkan pula dapat mengentaskan kemiskinan terutama bagi para petani di sepanjang garis pantai Indonesia.
Sementara itu, konsultan dan pengamat rumput laut asal Denmark Hans Porse menyampaikan, perkembangan signifikan dari industri rumput laut yang dihasilkan Indonesia. Saat ini, sebanyak 58% produksi carrageenan dan 38% agar.
Hans juga menambahkan, dari hasil produksi yang dihasilkan Indonesia memiliki keunggulan dan mampu bersaing di pasar global.
Mengakhiri tanggapannya, Hans menyampaikan, pasar domestik Indonesia mampu bersaing di pasar global, dan banyak importir melihat Indonesia sebagai penghasil rumput laut terbesar di dunia.
Sementara itu, Dr Maman dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menjelaskan peran pemerintah di bidang industri rumput laut.
Dalam sesi diskusi, Hans juga menyampaikan beberapa poin secara realistis tentang produksi rumput laut Indonesia antara lain, peningkatan ekspor rumput laut Indonesia sebanyak mungkin serta peningkatan skill.
Indonesia saat ini merupakan pengekspor rumput laut terbesar di dunia, dan mendapat perhatian dunia.
(drk/feb)
Sumber : http://m.detik.com/finance/read/2016/06/24/132803/3241322/4/rumput-laut-ri-diminati-dunia
rumput jenis apa?
BalasHapusvisit Tel-U
Rumpat laut tidak hanya sebagai sumber pendapatan bagi petani melainkan pula dapat mengentaskan kemiskinan terutama bagi para petani di sepanjang garis pantai Indonesia.
BalasHapusvisit link my websiteTel-U