Pemerintah Genjot Ekspor Rumput Laut
(Foto: Antara)
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) menggelar Foreign Buyer Mission Swiss Import Promotion Programe (FBM-SIPPO) yang digelar mulai 27 Mei 2014-30 Mei 2014.
Kegiatan ini dalam rangka misi perdagangan guna meningkatkan pemasaran produk olahan rumput laut khususnya keraginan ke benua Eropa.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan pada tahun 2013," seperti dikutip melalui keterangan resmi KKP, Jakarta, Selasa (28/5/2014).
Dalam acara ini akan dihadiri oleh 12 pengusaha dari 10 perusahaan importir karaginan dan agar di negara Eropa seperti Swiss, Jerman, Spanyol, Polandia, Norwegia, Irlandia dan Austria.
Di pihak Indonesia antara lain akan dihadiri oleh Hydrocolloid Indonesia, PT Agarindo Bogatama, PT Gumindo Perkasa Industri, PT Agar Swallow dan PT Galic Arthabahari. Lalu di Jawa Timur akan diikuti oleh PT Java Biocolloid, PT Amarta Carrageenan, PT Kappa Carragenan Nusantara, PT Algalindo. Sedangkan perusahaan dari Sulawesi Selatan yaitu PT Wahyu Putra Bimasakti dan PT Cahaya Cemerlang.
Kegiatan ini dalam rangka misi perdagangan guna meningkatkan pemasaran produk olahan rumput laut khususnya keraginan ke benua Eropa.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan pada tahun 2013," seperti dikutip melalui keterangan resmi KKP, Jakarta, Selasa (28/5/2014).
Dalam acara ini akan dihadiri oleh 12 pengusaha dari 10 perusahaan importir karaginan dan agar di negara Eropa seperti Swiss, Jerman, Spanyol, Polandia, Norwegia, Irlandia dan Austria.
Di pihak Indonesia antara lain akan dihadiri oleh Hydrocolloid Indonesia, PT Agarindo Bogatama, PT Gumindo Perkasa Industri, PT Agar Swallow dan PT Galic Arthabahari. Lalu di Jawa Timur akan diikuti oleh PT Java Biocolloid, PT Amarta Carrageenan, PT Kappa Carragenan Nusantara, PT Algalindo. Sedangkan perusahaan dari Sulawesi Selatan yaitu PT Wahyu Putra Bimasakti dan PT Cahaya Cemerlang.
Selain itu, para buyer juga akan mengunjungi lokasi buidaya rumput laut jenis cottoni sebagai bahan karaginan dan gracilaria sebagai bahan agar guna meyakinkan para pembeli. Hal ini agar menunjukkan industri pengolahan rumput laut di Indonesia didukung dengan pasokan bahan baku yang kuat.
"Dengan meningkatnya ekspor agar dan karaginan dari Indonesia diharapkan dapat menjadi penghela bagi tumbuh kembangnya industri pengolahan rumput latu dalam negeri. Rumput laut merupakan komoditas strategis yang bersifat pro-poor, pro-growth, pro-job, dan pro-environment," tulis keterangan yang diterbitkan Selasa pekan ini.
Volume ekspor rumput laut mencapai 182 ribu ton dengan nilai transaksi US$ 209,5 juta atau meningkat sebanyak 17,8% pada 2013 dibandingkan dari tahun sebelumnya. Sementara untuk nilai impor produk rumput laut juga meningkat dari US$ 5,78 juta menjadi US$ 7,78 juta atau meningkat sebanyak 34,6%. (Amd/Ahm)
Credit: Agustina Melani
Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2055159/pemerintah-genjot-ekspor-rumput-laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar