Sektor yang lebih layak dikembangkan untuk masyarakat wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur adalah sektor mikro. Sektor ini lebih menyentuh seluruh lapisan masyarakat yang sebagian besar dibutuhkan masyarakat yang ekonominya masih berada pada tataran menengah ke bawah, kata Ketua Bidang Urusan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Nunukan, H Muhammad Aidil Hendrik SE MM, di Nunukan.
Kenapa sektor yang
dibutuhkan masyarakat yang perlu dikembangkan daripada yang lainnya.
Karena masyarakat bagian penting dan kunci kemajuan Indonesia. Sehingga
apabila tidak memperhatikan kebutuhannya, maka ekonomi tidak bisa
berkembang.
"Kalau pengusaha saja yang mengembangkan, dan aksesnya tidak menyentuh masyarakat, pasti tidak akan banyak membantu," ujarnya.
Makanya, orientasi
sesungguhnya Kadin Kabupaten Nunukan lebih mengarah pada pengembangan
ekonomi mikro misalnya perikanan seperti ikan, rumput laut dan sektor
pertanian serta perkebunan.
Khusus di Kabupaten
Nunukan sendiri, Hendrik menyatakan belum ada konsep ekonomi yang jelas.
Hal ini disebabkan oleh pelaksanaan otonomi daerah yang tidak jelas
arahnya.
Dia tambahkan,
berbagai regulasi yang berhubungan perekonomian yang ditetapkan
pemerintah pusat banyak yang tidak sesuai dengan kondisi geografis
Kabupaten Nunukan sehingga terbentur dalam pelaksanaannya.
Melihat kondisi ini,
Kadin Kabupaten Nunukan akan berupaya mencari solusi terbaik supaya
perekonomian di wilayah perbatasan ini dapat lebih ditingkatkan dengan
menarik investor dari negara tetangga seperti Malaysia, Filipina dan
Brunei Darussalam.
Sekarang ini, yang
gencar ditawarkan kepada investor luar negeri adalah rumput laut.
Berhubung petani rumput laut semakin resah akibat harga yang bertambah
merosot.
Oleh karena itu,
Kadin telah menghubungi dan bertemu dengan sejumlah pengusaha di
Malaysia dan Filipina agar berminat menanamkan investasinya pada sektor
itu, kata Hendrik.
Dan dari berbagai
pembicaraan, masalah pengembangan rumput laut ini telah ditawarkan
kepada salah satu pengusaha di Filipina dengan membawakan sampel. Namun
masih dalam tahap penjajakan, sehingga belum ada kata sepakat.
"Kadin akan berupaya terus bagaimana petani rumput laut dapat lebih maju dengan mencarikan investor," katanya.
Kepada pengusaha dari
Filipina itu, ditawarkan sejumlah konsep yang berkaitan dengan rumput
laut seperti kualitas, manfaat dan lain-lainnya. Langkah itu perlu
dilakukan agar calon investor itu bisa memahami secara mendetail
sehingga akan menjadi bahan acuan bagi mereka.
Sekaitan dengan
rumput, Bupati Nunukan Drs Basri mengatakan, produksi rumput laut di
Kabupaten Nunukan saat ini sudah mencapai 500-750 ton per bulan.
Produksi ini tentunya perlu dicarikan solusinya agar tidak berhenti di
tengah jalan. Karena rumput laut di Kabupaten Nunukan memiliki kualitas
yang paling baik di Provinsi Kalimantan Timur. (ant/co
Sumber : http://www.jarrakonline.com/detail-2501-sektor-mikro-ekonomi-layak-dikembangkan-di-perbatasan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar