Senin, 23 April 2012

Menengok Usaha Budidaya Rumput Laut di Flores Timur

Menengok Usaha Budidaya Rumput Laut di Flores Timur

Usaha pengembangan budidaya rumput laut sudah dirintis di Indonesia sejak tahun 1899-1900 dan untuk Kabupaten Flores Timur sendiri baru dimulai pada tahun 2000. Kegiatan ini diupayakan untuk merubah kebiasaan penduduk pesisir dari pengambilan sumber daya alam secara liar ke pembudidayaan rumput laut yang ramah lingkungan, untuk mempertahankan kelestarian perairan pantai.

Budidaya rumput laut di Flores Timur cocok diterapkan dengan skala rumah tangga karena perputaran usahanya relatif lebih cepat, penuh waktu serta dapat melibatkan wanita dan anggota keluarga nelayan. Saat ini, budidaya rumput laut telah menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk yang tinggal di daerah pesisir.

Salah satu lembaga nirlaba yang aktif mendampingi para nelayan di Flores Timur dalam usaha pembudidayaan rumput laut adalah Yayasan Karya Cipta Andalas yang sudah berdiri sejak tahun 2005 lalu. Dalam kurun waktu 2006-2008, Yayasan Karya Cipta Andalas ini telah melakukan berbagai pendampingan untuk kegiatan pembudidayaan rumput laut dan hasilnyapun sangat memuaskan.

Lewat kegiatan penelitian dan monitoring di semua wilayah pesisir pantai Flores Timur, diketahui bahwa perairan di Flores Timur sangat cocok untuk usaha pembudidayaan rumput laut. Dengan musim kemarau yang panjang mencapai 6-7 bulan dan musim hujan yang relatif singkat antara 3-4 bulan dan jumlah curah hujan yang hanya mencapai 13.149 mm, dengan jumlah curah hujan tertinggi sekitar bulan Januari yang mencapai 2.317 mm dan terendah sekitar bulan Agustus yang mencapai 8 mm, maka daerah pesisir pantai Flores Timur memang sangat cocok untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut.

Usaha pembudidayaan Rumput Laut ini dilakukan melalui kelompok-kelompok dampingan yang ada di setiap desa di pesisir pantai, dengan maksud untuk mempermudah dalam hal pengawasan dan monitoring setiap kegiatan mulai dari penyuluhan, masa panen sampai persiapan pemasaran.

Saat ini terdapat 10 kelompok dampingan yang tersebar di 7 Kecamatan, yaitu :
1. Desa Bahing - Kec.Tanjung Bunga
2. Desa Ebak - Kec.Tanjung Bunga
3. Desa Riang Kroko - Kec.Tanjung Bunga
4. Desa Nobo Konga - Kec.Ile Bura
5. Desa Konga - Kec.Tite Hena
6. Desa Halakodanua - Kec.Ile Mandiri
7. Desa Tiwatobi - Kec.Ile Mandiri
8. Desa Lamawalang - Kec.Larantuka
9. Desa Mokantarak - Kec.Larantuka
10. Desa Kawalelo - Kec.Demong Pagong

Beberapa kendala yang sering dihadapi para petani rumput laut ini adalah :
* Persediaan bibit yang berkualitas masih kurang sehingga harus didatangkan dari Kabupaten Lembata atau Kabupaten Sikka.
* Proses prosuksi dan peralatan yang digunakan masih jauh dari standard pengolahan yang baik.
* Banyaknya para tengkulak yang beroperasi di daerah ini sehingga harga-harga menjadi tidak stabil dan cendrung merugikan para petani rumput laut.
* Kurangnya modal usaha.
* Minimnya perhatian pemerintah daerah setempat terhadap usaha budidaya rumput laut ini.

Apabila ada yang berminat untuk menjalin kerja sama, silahkan menghubungi :

YAYASAN KARYA CIPTA ANDALAS
Jl.Kepok Besar-Kota Rowido Kel.Sarotari Larantuka
Kabupaten Flores Timur - NTT
Telpon : 0383-2325203
Kontak Person
:Lukas Piran HP : 081281184278

Sumber : http://lewotanah.blogspot.com/2009/07/menengok-usaha-budidaya-rumput-laut-di.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar