Jumat, 01 April 2011

Patokan Harga Dasar Rumput Laut Perlu Dikaji

Patokan Harga Dasar Rumput Laut Perlu Dikaji


Harga rumput laut yang sangat fluktuatif di sejumlah daerah perlu segera diantisipasi guna melindungi usaha pembudidaya. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan meminta pemerintah daerah mengkaji penentuan harga dasar rumput laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengemukakan hal itu saat meresmikan depo rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (26/2).


Fadel mengemukakan, penentuan harga dasar rumput laut diperlukan untuk melindungi pendapatan pembudidaya. Kebutuhan rumput laut untuk pabrik cukup besar, tetapi harga jual di tingkat pembudidaya cenderung naik turun dan memiliki perbedaan cukup tajam di beberapa daerah.



”Cara untuk mencegah anjloknya harga rumput laut di tingkat pembudidaya adalah menetapkan harga dasar,” ujarnya.
Di Parigi Moutong, harga rumput laut kering saat ini Rp 8.500-Rp 9.000 per kg. Dua pekan sebelumnya, harga mencapai Rp 10.000 per kg.
Fadel mengemukakan, penetapan harga dasar rumput laut harus diatur pemerintah daerah dengan menetapkan harga dasar di tingkat lokal. Dengan demikian, usaha rumput laut bisa terus berkembang dan berpotensi menekan angka kemiskinan.



Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Parigi Moutong Samsul Rizal Tombolotutu mengemukakan, penentuan harga jual rumput laut bergantung pada tingkat kadar air (rendemen). Semakin tinggi rendemen, harga akan semakin turun.
Meski demikian, pihaknya berjanji segera menetapkan mekanisme harga dasar pembelian rumput laut. Mekanisme e-pasar juga akan diterapkan untuk menjaga stabilisasi harga. Untuk itu disiapkan empat gudang penampung rumput laut.

”Apabila harga jual rumput laut anjlok di bawah standar, e-pasar akan menyerap rumput laut pembudidaya,” ujarnya.
Ia mengakui, harga rumput laut di sejumlah wilayah masih sangat mudah dipermainkan oleh tengkulak, sedangkan pembudidaya tidak memiliki posisi tawar untuk menentukan harga. Musim tanam dan panen rumput laut juga sangat bergantung pada cuaca sehingga kualitas mudah berubah.



Pada tahun 2010, produksi rumput laut basah mencapai 3,082 juta ton atau setara 308.000 ton rumput laut kering. Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi rumput laut basah 3,5 juta ton, sedangkan tahun 2014 mencapai 10 juta ton.
Ketua Koperasi Teluk Tomini di Parigi Moutong Darwis Tandi mengungkapkan, para pembudidaya rumput laut kesulitan memasarkan hasil produksinya karena industri pengolahan masih minim tersedia. (LKT)

kompas
Sumber : http://www.indomaritim.com/?p=1235

Tidak ada komentar:

Posting Komentar