Sabtu, 05 Oktober 2013

Diskusi Rumput Laut di Grup FB Peduli Nunukan


DISKUSI RUMPUT LAUT DI GRUP PEDULI NUNUKAN

Rata2 sebuah pabrik pengolahan rumput laut di beberapa daerah di Indonesia berkapasitas olah 300 ton per bulan atau sekitar 10 ton rumput laut kering per hari.
Dengan produksi hampir 900 ton/bulan, maka Nunukan bisa mendirikan 3 unit Pabrik sendiri
 Top of Form
Dian Kusumanto Kalau ada pabrik sendiri di Nunukan tentu akan banyak nilai tambahnya bagi daerah ini, petani senang, peluang kerjaan tersedia, jasa pelabuhan akan ramai, sektor ekonomi kecil akan bergeliat lagi.

Ainul Kosasih Insya allah akan berdiri pabrik usulan dr rakyat pt. Sampurna

Andi Zakaria inilah bentuk real yg harus dikembangkan di masyarakat.....pemerintah harus berpikir orentasi pembangunan bukan semua bukan dlm bentuk fisik PU. tapi pembangunan yg menghidupkan perekonomian rakyat..!!!!

Dian Kusumanto Iya informasi peluang usaha seperti inilah yang harus sering dirilis... Jangan dijual ke investor luar Nunukan! Org2 Nunukan banyak berduit kok! Ya kan Bung Andi??
Itu Bu Ainul juga mau bikin pabrik juga rupanya! Hehehe....

Andi Zakaria bu ainul siapa tuch pak dian

Andi Zakaria setuju pak....!!!

Kris Nandy Klo urusan pbrik di nunukn mw di bngun... Pmerinyah bnyk mkir.. Ntar gak ada uwang yg mw di korup

Dian Kusumanto Hehehe.... nggak segitunya kali....
Bottom of Form


Dibutuhkan sekitar 10.000 botol bekas untuk pelampung tali rumput laut
Ukuran yang 1,5 liter, sekarang harganya Rp 1.500 per botol, kalau lebih tebal harganya bisa sampai Rp 1.700.
Ayo siapa yang mau suply ??
Top of Form

Andi Zakaria mantap....limbah/sampah botol plastik bakalan sangat sudah ditemukan di nunukan....

Dian Kusumanto Ini kebutuhan per hari!

Dian Kusumanto Hitungannya begini. Diperkirakan ada sekitar 200 ribu tali bentangan di petani. Setiap tali itu perlu rata2 5 botol pelampung, jadi jumlah botol pelampung ada sekitar 1 juta botol. (200ribu x 5 =1 juta). Botol pelampung itu 2 kali musim harus diganti! 2 musim itu sekitar 100 hari. Jadi 1juta botol dibagi 100 hari itu sama dengan 10 ribu per hari, harus ganti botol. Artinya perlu 10 ribu botol pelampung baru setiap hari!
Bgmn menurut Anda?!

Andi Zakaria rang lebih lah...

Andi Zakaria yaaaa kurang lebih begitu...pak setuju..!!!

Syamsul Bahri Lagi berpikir mau beli Pabrik Plastik hahaha ...

Andi Zakaria kalo 10.000 sehari x utung 200 aja sdh 2 jt gang..!!! woowwww bisa org nnk jadi bisnis botol lagi

Dian Kusumanto Bung Syamsul Bahri.... Bisa itu! Kan ada banyak bahan di para pengumpul plastik! Dari pada dikirim ke Surabaya, baik diolah jadi botol atau pelampung untuk Rumput Laut di Nunukan! Untungnya bisa lumayan! Alat untuk bikin botol sudah banyak dibuat di Indonesia, ada yg cuma 50 jutaan, ada juga yg sampai ratusan juta! Silakan Bung! Peluangnya ada! Ini rejeki harian, kalau proyek kan tahunan! Hehehehe...!

Dian Kusumanto Bung Andi Zakaria! Betul Bung! Ayo silakan ambil peluang! Nanti kalau ada untung jangan lupa Pak Dian! Hahahaha....

Andi Zakaria iyaaa nich pak dian lagi hunting botol nich,,,,teman2 caleg wwkkwkwkwk

Dian Kusumanto Wah... Botol bisa jadi alat politik nih! Hahahaha!!
Bisnis botol dijual ke para Caleg! Caleg membagi2 botol ke petani RL untuk sosialisasi! Mantab! Kerja sama saling untung!

Dian Kusumanto Kalau perlu ada yg jual botol bergambar Caleg....hahahaha...mantab!

Andi Zakaria qiqiqiiqiqii......biar lautnya penuh dgn kapling caleg wkwkwkwkwkkw seru..habis pak dian..!!!

Dian Kusumanto Seru...seru...seru..! Rame..rame...rame..! Nggak di darat nggak di laut! Caleg2 menyerbu! Serbuuuuuu!!

Faisal Rizaldy Dochmie Caleg ga perlu repot bagi2 duit, cukup bagi2 botol aja hehehe

Dian Kusumanto Betul Bung Faisal! Botol langsung dipasang...usaha RL jalan lagi! Nanti ada perang botol...hahaha!
Bottom of Form

Mengapa sekarang banyak petani rumput laut yg 'gantung tali' ? Padahal harganya tinggi sekarang!?
Top of Form
Eddy Santry Karena kurangnya perhatian Pemkab Nunukan dalam merealisasikan Ekonomi Kerakyatan.

Dian Kusumanto Mas Eddy Santry....jawaban sampean salah besar!! Hehehe...

Eddy Santry lantas yg bnr ap pak ?

Pak Ci Awal Darwis Rumput lautnx kan memang digantung pakai tali, masa pakai hanger, He33x

Dian Kusumanto Pak Ci benar!!! Hahahaha....

Dian Kusumanto Justru sekarang ini perhatian Pemerintah sangat besar ke rumput laut. Pemda Nunukan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Disperindagkop, sampai Kementrian PDT, Kementrian Perindustrian ....akan turut memperhatikan pengembangan rumput laut di Nunukan.

Eddy Santry tapi sepanjang yg sy lihat,sosialisasinya kok kurang ke masyarakat.apakah gaung pembangunan yg berdasar kerakyatan baru bergema setelah ada keluhan ?

Dian Kusumanto Sekarang petani 'menggantung' tali karena :
1. Belum sempat dipasang bibit
2. Tenaga pasang bibit kurang
3. Petani harus antri
4. Banyak tali bentang baru, karena antusiasme usaha meningkat.
5. Harga bagus investasi usaha meningkat lebih tinggi dibanding kesiapan tenaga

Eddy Santry itu dia masalahnya,kurangnya tenaga kpasang bibit disebabkan karna kejenuhan serta ketidak puasan masyarakat waktu itu atas hasil jual dari rumput laut.dimana kita bisa lihat sendiri,1-2 thun lalu hampir mayoritas masyarakat Nunukan di pesisir menggantungkan hidupnya dgn bercocok tanam rumput laut.nah,seharusnya pada saat itu Pemda Nunukan dapat mengantisipasi terjadinya "krodit' di belakang hari.namun seperti yg terjadi,kala itu Pemkaab Nunukan seolah2 malah larut dalam Uforia berbagai retorika yg justru malah menenggelamkan harapan para petani rumput laut itu sendiri.

Edy Masran Nunukan Rakyat bergerak sendiri tanpa sektor swasta manufactur, ada masalah ya diam masyarakat.

Pak Ci Awal Darwis Uforia bukan Apriori, He33x

Dian Kusumanto Beda keadaannya dg tahun sebelumnya, aksi 'gantung tali' disebabkan harga RL jatuh! Usaha budidaya RL kurang menguntungkan. Sehingga lebih baik mereka istirahat/berhenti dg menyimpan tali atau 'menggantung' bahkan menjualnya!
Namun bagi petani asli yg tidak ada pilihan usaha lain tetap menekuninya.
Maka harga yg bagus sekarang sebenarnya adalah BERKAH yg kesekian kali untuk para petani RL.
Harusnya kita banyak bersyukur terutama para pelaku usaha RL!
Supaya BERKAH itu selalu ada! Aamiin!

Anwar Andry @ Mas Bro Eddy Santry.., kl dikatakan sosialisasi perhatian pemerintah terhadap petani rumput laut kurang., saya rasa itu kurang tepat. Sblm harga bisa sprt skrng, teman DKP khususx PPL sering melakukan sosialisasi ke petani di dampingi Bank BI. Kegiatan temu usaha antra petani dgn DKP juga merupakan kegiatan rutin. Terakhir pelaksanaanx 1 minggu yg lalu. Tq buat teman2 di lapangan berkat kerja kerasx selama ini utk menghubungan kelompok pembudidaya dgn pabrik pengolahan rumput laut di Surabaya membuahkan hsl sprt skrng ini. Pengusaha pengumpul RL lokalpun sdh tdk bisa memainkan harga jika ingin dapat RL dari petani. Sukses buat teman2 dan memperthankan apa yg sdh diraih. Masyarakatpun bisa tersenyum

Dian Kusumanto Terimakasih Bung Anwar Andry...sudah membantu menjelaskan! Semoga ini jadi informasi yg menyeimbangkan selama ini!

Deni Yusdianto Rumput Laut telah memberikan Kontribusi penting bagi ekonomi msyrkat nunukan .... tapi syg alur transportasi laut banyak yang terganggu ... padahal salah satu pintu masuk nunukan adalah wilayah laut ... harus ada upaya penataan dari leading sector terkait:)

H Bahri Nunukan Salah satu faktor naiknya harga RL, karena RL adalah salah satu komiditi ekspor, yg harganya mengikuti kurs USD yg berlaku, kalau kurs USD naik / turun ya otomatis harga RL juga naik / turun (PR - andaikan kurs USD turun apakah kita bisa pertahankan harga RL ?)

Anwar Andry @ Bang H. Bahri mudah2an harga bisa bertahan., amin
@ Mas Bro Deni : penanaman rumput laut di nunukan yg wilayahx tdk tertata yg berdampak pd jalur pelayaran, mudah2an bisa segera teratasi dari hasil kajian zonasi rinci pesisir dan pulau2 kecil yg sedang dilaksanakan DKP tahun ini.

Romzan Mbah Man kalo pembelinya tdkada jiwa cinta rakyat harga diombang ambing,apa enaknya,...saat harga naik banyak yang belum panen saat turun banyak yang panen

Dian Kusumanto Kalau pembeli itu berfikir jangka panjang, dan agak cerdas, tentu dia harus bangun win-win solution. Agar petani memberi kepercayaan penuh kepadanya. Sayang kebanyakan pedagang RL yg duku itu berfikir instan dan kurang cerdas! Sehingga yg dipikir untungnya sendiri!
Tapi kini, petani rumput laut kita sudah pintar, sudah relatif punya modal, sudah lebih kompak!
Yg penting harus banyak bersyukur! Jangan sampai lupa dg yg memberi rezeki dan berkah ini! Harusnya semakin kuat beribadah! Jangan sebaliknya!

Hardi Ronggolawe ini jg termasuk salah satu penyebab petani RL menggantung tali pak H. Dian...selain menjadi pemain mereka jg pd ikut mnjd penonton saat syuting.hehehe

 

Dian Kusumanto Mas Hardi Ronggolawe..... betul betul betul.... ada yang jadi bintang film juga ternyata! hahaha....

Adhima Soekotjo peran perusda gimana nih???????????????????????????????

Dian Kusumanto Perusdanya nggak ngurus Rumput Laut Mas!
Bottom of Form



Dian Kusumanto Yang terlihat dari jauh adalah botol-botol bekas air minum kemasan 1,5 liter. Dulu botol2 bekas itu dihargai Rp 500 per botol, sekarang karena langka dan sulit didapat maka petani rumput laut pun membelinya dengan harga Rp 1.500 per botol.
Bisa2 sampai Rp 2.000 sekarang??





Dian Kusumanto Sistem pengelolaan pasca panen rumput laut sekarang menggunakan metode gantung dan hampar. Kalau sebelumnya rata-rata petani hanya menghampar saja rumput laut hasil panennya.
Metode gantung dan hampar ini ternyata memiliki beberapa kelebihan :
1. Mengurangi resiko terjadinya fermentasi dan pembusukan rumput laut sebelum kering.
2. Meningkatkan rendemen rumput laut hasil kering
3. Proses pengeringan relatif lebih cepat, sehingga petani lebih cepat lagi untuk mendapatkan hasil jualnya
Bottom of Form
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar