Di Indonesia, rumput laut banyak digunakan sebagai bahan pembuat
agar-agar atau sebagai campuran puding, es campur, es rumput laut atau
es oyen. Namun ternyata selain rasanya yang kenyal dan nikmat tersebut,
rumput laut masih menyimpan rahasia yang lain.
Semenjak ribuan tahun yang lalu, bangsa
Jepang, China dan Korea banyak memanfaatkan rumput laut sebagai bahan
makanan. Ambil contoh Nori (Jepang) atau Zicai (China) atau gim (Korea) yang berupa lembaran tipis alga merah Porphyra yang dikeringkan dan banyak digunakan sebagai pembungkus sushi, udang gulung atau rolade goreng pada masakan Jepang.. Di Wales Porphyra digunakan untuk membuat Laver bread.
Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga dan masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan seaweed.
Rumput laut memerlukan sinar matahari untuk melakukan fotosintesa,
sehingga semakin jauh dari permukaan laut warnanya akan semakin gelap.
Rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis :
1. Ganggang biru – jenis yg terkenal adalah Spirulina yang dapat diolah menjadi makanan kesehatan.
2. Ganggang hijau (ada 1200 spesies) – mengandung banyak klorofil.
3. Ganggang merah (ada 6000 spesies) – contoh Nori
4. Ganggang coklat (ada 1750 spesies) – contoh Konbu (bahan dasar kaldu pada masakan Jepang)
Kandungan gizi rumput laut adalah :
a. Karbohidrat (serat) = 39 – 51 %
b. Protein = 17 – 27 %
c. Lemak = 0.08 %
d. Abu = 1,50 %
e. Mineral Yodium (terutama alga coklat), kalsium, kalium, magnesium, natrium, chlor, besi.
f. Vitamin A (karoten), B1, B2, B3, B5, B6, B12 dan asam folat.
Karena kandungan gizi inilah maka rumput laut tidak hanya bermanfaat
sebagai bahan makanan, tapi juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan
mengobati berbagai penyakit.
Masyarakat di Eropa dan Amerika Utara mempercayai bahwa rumput laut
dapat mengobati penyakit TBC, arthritis, batuk dan flu serta infeksi
cacing. Spesies rumput laut Digenea mengandung asam kainat yang memiliki manfaat anti cacing. Bahkan karagen suatu produk dari rumput laut telah dipatenkan sebagai bahan anti virus.
Penelitian Harvard School of Public Health menyatakan bahwa
rumput laut dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara. Dalam
penelitian tersebut terungkap bahwa wanita premenopause di Amerika
mempunyai resiko terkena kanker payudara 3 x lipat dari rekannya di
Jepang. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu
menambahkan rumput laut di dalam menu makanan mereka.
Masyarakat Korea yang setiap hari mengonsumsi sup rumput laut
terbukti mempunyai kulit yang halus. Karena itu rumput laut/ekstrak
rumput laut sering dipergunakan sebagai campuran bahan kosmetik untuk
membuat kulit lembut dan halus.
Menurut ilmu pengobatan China, rumput laut dari jenis Saccharina dan Sargassum/ haizao
dapat digunakan untuk mengobati kanker. Hal ini disebabkan karena
rumput laut bersifat dingin sehingga dapat digunakan untuk mengatasi
bengkak/radang, tumor dan rasa sakit saat menelan (berkaitan dg
kekurangan yodium).
Para ilmuwan Jepang menyatakan ekstrak rumput laut dapat menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, konsumsi
rumput laut dapat membantu menyerap kelebihan garam pada tubuh.
Kandungan serat pada rumput laut sangat tinggi, sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas.
Di Irlandia, rumput laut digunakan sebagai bahan ramuan untuk mandi (seaweed bath).
Berendam dengan air laut hangat yang bercampur rumput laut dipercaya
dapat mengatasi rematik, arthritis, nyeri dan pegal-pegal.
Sumber : dr Aty Widyawaruyanti, MSI Apt – Fakultas Farmasi Unair
http://infosehat09hartonoprasetyo.wordpress.com/2009/12/19/rumput-laut-%E2%80%93-sedap-dan-berkhasiat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar